Pages

Sabtu, 17 Mei 2014

Acara Internal RAKERNAS HIMPIPSI Tahun 2014 di Malang


Acara Internal RAKERNAS HIMPIPSI Tahun 2014
Acara ini merupakan kegiatan akhir dari RAKERNAS HIMPIPSI Tahun 2014 yang dilaksanakan pada hari Minggu, 30 Maret 2014 di Villa Kalendra yang beralamatkan di Jalan Songgoriti 31, 31A, dan 31B Kota Wisata Batu. Dalam acara internal ini, dilakukan sebuah diskusi yang diikuti oleh seluruh panitia dan peserta RAKERNAS HIMPIPSI Tahun 2014 yang berasal dari perwakilan pengurus Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Universitas Negeri Makassar (UNM). Sedangkan perwakilan pengurus Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosia dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tidak dapat menghadiri dan mengikuti acara internal RAKERNAS HIMPIPSI Tahun 2014 tersebut. Acara internal ini terdiri dari dua sesi, yaitu diskusi sesi pertama dan diskusi sesi kedua. Diskusi sesi pertama acara internal RAKERNAS HIMPIPSI Tahun 2014 membahas mengenai evaluasi acara inti RAKERNAS HIMPIPSI Tahun 2014 yang telah diselenggarakan pada hari sebelunmya.
Hal-hal yang dievaluasi dalam acara inti tersebut adalah adanya permintaan untuk menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB) HIMPIPSI yang diusulkan dari pengurus HIMPIPSI Wilayah Barat yaitu dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), karena masih kurangnya koordinasi antar pengurus wilayah dengan pengurus pusat HIMPIPSI. Selain itu, dibahas pula mengenai pelbagai masalah yang dihadapi oleh pengurus HIMPIPSI tiap wilayah, sehingga pengurus HIMPIPSI Pusat yang diwakili saudara Adil Ihsan memberikan solusi, kritik, dan saran untuk mengatasi pelbagai macam masalah yang dihadapi tersebut, yang juga disosialisasikan kepada para peserta diskusi sesi pertama tersebut. Diskusi sesi pertama dilaksanakan mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB, yang dilanjutkan dengan acara ishoma hingga pukul 14.00 WIB. Setelah dilaksanakannya acara ishoma, maka dilaksanakan diskusi sesi kedua. Diskusi sesi pertama dan kedua dilaksanakan di tempat yang sama, yaitu di ruang  utama dari Villa Kalendra yang digunakan.

Diskusi sesi kedua membahas dua topik, yaitu mengenai permasalahan dari setiap Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial beserta himpunan mahasiswanya dari masing-masing universitas, dan mengenai Pendidikan Profesi Guru (PPG). Diskusi yang membahas topik pertama dibimbing oleh saudara Adil Ihsan selaku ketua HIMPIPSI Pusat yang menjabat saat ini, dan pada diskusi yang membahas topik kedua dibimbing oleh saudara Agus Swasono selaku mantan ketua HIMPIPSI Pusat yang menjabat sebelum saudara Adil Ishan. Dalam diskusi mengenai topik pertama, setiap perwakilan pengurus himpunan mahasiswa dari masing-masing universitas menceritakan segala permasahalan yang dihadapi  oleh Program Studi, Himpunan Mahasiswa Program Studi, dan Fakultas dari Program Studi tersebut.




Secara berurutan, perwakilan pengurus himpunan mahasiswa dari Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyampaikan setiap permasalahan yang dialami, yang dinilai perlu segera untuk diatasi dengan sebaik-baiknya. Permasalahan utama yang disampaikan dari perwakilan UNM adalah masih kurangnya unsur-unsur pendukung kegiatan perkuliahan baik dari segi gedung, dosen, maupun perlengkapan penunjang kegiatan perkuliahan. Permasalahan utama yang disampaikan dari perwakilan UM adalah mengenai masih barunya Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, sehingga terkadang masih terjadi ketidaklancaran dalam kegiatan perkuliahan. Permasalahan utama yang disampaikan dari perwakilan UNJ adalah mengenai gedung perkuliahan yang jumlahnya masih terbatas, sehingga seringkali terjadi perebutan kelas yang dilakukan mahasiswa antar kelas untuk melaksanakna kegiatan perkuliahannya, dan masalah parkir di UNJ yang kini dikelola oleh swasta dengan tarif parkir yang menjadi lebih mahal daripada tarif parkir sebelumnya. Permasalahan utama yang disampaikan oleh perwakilan UNY adalah adanya komersialisasi ruang perkuliahan, sehingga mahasiswa yang seharusnya menggunakan ruang perkuliahan secara gratis atau tidak dipungut biaya, tetapi pada kenyataannya mahasiswa masih harus membayar biaya untuk menggunakan ruang perkuliahannya. Dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa permasalahan yang ada di Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial beserta himpunan mahasiswanya dan juga Fakultas Ilmu Sosialnya masih lebih sederhana daripada permasalahan yang dihadapi di beberapa universitas yang lain.
Pada diskusi sesi kedua, dibahas mengenai program Pendidikan Profesi Guru (PPG), yang wajib diikuti oleh setiap Sarjana Pendidikan yang dinyatakan telah lulus dan menyelesaikan studi sarjananya dalam jangka waktu tertentu. Pelaksanaan program Pendidikan Profesi Guru berhubungan dengan pelaksanaan SM3T, yaitu Sarjana Mendidik di Daerah Terpencil, Terbelakang, dan Terluar atau Terdepan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Program Pendidikan Profesi Guru merupakan kelanjutan dari program SM3T tersebut, karena pada program SM3T tersebut, para Sarjana Pendidikan telah dibekali dengan pelbagai macam keahlian, baik keahlian mengajar, mendidik, maupun menyelesaikan segala masalah yang dihadapi di daerah 3T dengan sebaik-baiknya. Program SM3T tersebut merupakan salah satu prasyarat sekaligus sebagai bekal untuk mengikuti program Pendidikan Profesi Guru pada tahap selanjutnya, karena para Sarjana Pendidikan yang juga merupakan calon guru tersebut telah memiliki pengalaman mengajar dalam program SM3T, yang akan dikembangkan lagi kemampuan mengajarnya tersebut pada program Pendidikan Profesi Guru tersebut. Program Pendidikan Profesi Guru dilaksanakan di LPTK penyelenggara, yaitu Perguruan Tinggi Negeri yang ditunjuk sebagai tempat pelaksanaan program tersebut, dengan mengasramakan seluruh peserta program tersebut di asrama pada LPTK Penyelenggara. Universitas Negeri Malang merupakan salah satu LPTK penyelenggara program Pendidikan Profesi Guru, dimana terdapat asrama khusus bagi peserta program tersebut.




Berdasarkan penjelasan saudara Agus Swasono, yang pernah menjabat sebagai ketua HIMPIPSI Pusat sebelum saudara Adil Ihsan menjabat, program Pendidikan Profesi Guru pada tahun-tahun mendatang akan tidak dilaksanakan, karena terhitung pada periode tahun 2014 ini merupakan tahun terakhir penyelenggaraan program SM3T, dikarenakan para sarjana yang berasal dari seluruh daerah 3T di Indonesia yang menempuh telah menempuh dan menyelesaikan studinya di perguruan tinggi di seluruh Indonesia telah siap untuk dikirim kembali ke daerah asalnya, yaitu untuk menjadi guru yang siap mengajar dan mendidik peserta didik di daerah 3T tersebut. Oleh karena itu, penyelenggaraan program PPG tidak akan terlaksana apabila program SM3Tnya tidak dilaksanakan pula. Saudara Agus Swasono yang merupakan lulusan pada angkatan pertama Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta menjelaskan bahwa dirinya untuk saat ini juga mempersiapkan diri untuk mengikuti program SM3T dan PPG tersebut.

Gallery :




















Author By : Khoirul Arifin {https://www.facebook.com/barkowi.untkmu}, Afri Rahmat Fauzi {https://www.facebook.com/afrirachmad.fauzi?fref=ts}

0 komentar:

Posting Komentar