Urgensi Pendidikan Karakter bagi Mahasiswa
Pendidikan IPS dalam Rangka Menyongsong AFTA 2015
Tempat : Aula gedung A3 lantai 2
Hari/tanggal : 18 Agustus 2014
Waktu : 8.10-11.00
Pemateri : Prof. Zamroni Ph.D
Moderator : Dr. GM Sukamto M.Pd, M.Si
Susunan Acara : Pembukaan
Sambutan
dari Dekan FIS
Penyampaian
materi
Tanya
Jawab
Penutupan
Hasil Kuliah Tamu :
1. Sambutan
Pembentukan karakter yang baik
Peperangan
sekarang bukan lagi menggunakan fisik
Mencintai produk dalam negeri, dimana pemilik
saham terbesarnya juga orang Indonesia
2. Pembahasan :
Penggolongan
Negara-negara di dunia dikategorikan menjadi 4 kategori, yaitu: Developed
Countries, Developing Countries, Under Developed Countries, Least Develped
Countries. Developed Countries merupakan Negara maju dan berkembang, dimana masyarakatnya
mayoritas sejahtera dan bekerja di bidang jasa. Developing countries adalah
Negara berkembang yang sedang berupaya melakukan pembangunan. Under developed
countries merupakan Negara belum maju, masih banyak berorientasi pada sector pertanian,
dan pembangunannya masih cenderung lambat. Sedangkan Least developed countries
merupakan kategori negara-negara miskin dengan pembangunan yang masih sangat kurang.
Namun
saat ini terdapat kategori baru, yaitu The Failed nation (Negara gagal).The
failed nation merupakan kategori Negara yang dianggap tidak bisa maju
(gagal).Pembangunannya sangat lambat dan terkadang berhenti, malah sesekali mengalami
kemunduran. Kegagalan yang dialami biasanya karena adanya revolusi yang
mendadak, misalkan karena bencana alam atau kebijakan pemerintah yang
tiba-tiba.
Pembangunan
di Indonesia dinilai cukup lambat. Hal tersebut dapat diketahui dari proses
pembangunan yang berlangsung di Indonesia sejak masa kemerdekaan, dibandingkan
proses pembangunan di Negara lain. Padatahun 60’an Indonesia banyak melakukan pembangunan,
bahkan Indonesia juga pernah menjadi tuan rumahSeaGames 4. Saat orde baru juga,
Indonesia telah mampu swasembada beras.Padahal saat itu Negara-negara seperti
Malaysia, Singapura, Korea Selatan masih belum memulai apa-apa.
Namun saat ini pembangunan di Indonesia
kalah jauh dengan Korea Selatan, Singapura, Malaysia dan Negara-negara maju
lain. Padahal di Indonesia pembangunan sudah dilakukan sejak lama, namun masih belum
Nampak. Pembangunan yang lambat tersebut disinyalir karena karakter dan moral
bangsa yang rusak. Hal tersebut terlihat dari maraknya korupsi dan nepotisme. Masyarakat
tidak lagi beretika dan tidak mencerminkan kepribadian bangsa.
Saatini Indonesia sedang menyiapkan diri
dalam menghadapi AFTA (Asian Free Trade Area). Dalam AFTA arus modal dan produksiakan
bebas masuk antar Negara, sehingga pasarakan menjadi luas dan muncul persaingan
bebas antar Negara yang tergabung dalam AFTA. Persaingan bebas yang tercipta tidak
hanya dalam hal perdagangan namun juga persaingan kesempatan kerja. Tenaga kerja
dari suatu Negara dapat bebas keluar masuk dan melamar kerja di Negara lain.
Dengan adanya AFTA di masa mendatang,
Indonesia sebenarnya sangat berpotensi dan memiliki banyak peluang untuk
berkiprah dan semakin mengembangkan diri. Indonesia memiliki kekayaan alam yang
melimpah dan jumlah penduduk yang juga banyak. Hal tersebut dapat berpotensi
besar untuk menguasai pasar. Namun nyatanya Indonesia masih belum mampu
bergerak bebas. Jumlah tenaga kerja
Indonesia yang terampil masih sangat sedikit. Selain itu moral dan
karakter bangsa Indonesia juga semakin menurun.
Kepercayaan social dan kejujuran adalah
kunci kemajuan suatu Negara. Saat suatu Negara memiliki masyarakat yang jujur
serta kepercayaan social yang tinggi, maka di Negara tersebut akan jarang ada
kasus korupsi, sehingga pembangunan dapat berjalan lancar. Jujur tidak hanya
terwujud dari perkataan yang sebenarnya, namun juga terwujud dalam sikap
amanah/dapat dipercaya dan menepati janji.
Perdagangan bebas memiliki beberapa
karakteristik. Karakteristik tersebut antara lain persaingan global, kerjasama
globak, informasi global, karier dan pekerjaan global, serta sector ekonomi yang
bergerak di bidang pelayanan jasa.
Untuk dapat bersaing dalam pasar bebas,
dibutuhkan etika, kolaborasi/kerja sama, komunikasi yang baik, tanggung jawab
social, dan sikap kritis. Selain itu di jaman teknologi seperti ini penguasaan
IT juga sangat diperlukan, mengingat setiap hal banyak didukung teknologi
mutakhir. Selain itu seseorang juga dituntut untuk selalu berinovasi. Tanggung
jawab keuangan pribadi merupakan hal yang juga perlu selain kesehatan dan
kebugaran yang seringkali diabaikan.
Karakter bangsa merupakan hal yang
penting dalam memberikan arah bagi seseorang dalam bertindak.karakter bangsa
mencerminkan identitas dan kepribadian suatu bangsa Negara. Karakter menjadi
pedoman dalam mencapai tujuan. Seseorang
yang memiliki karakter yang baik dapat dilihat dari sikapnya saat seseorang
tersebut dalam posisi sendiri atau tidak ada orang lain yang tau. Misalkan saat
tiba-tiba ia menemukan uang, apa yang dilakukan setelah itu mencerminkan
karakternya. Tanpa moral karakter, penampilan karakter akan nyeleneh. Tanpa
moral penampilan, karakter moral akan tidak efektif, karena tidak ada tindakan.
Dalam kaitan IPS dengan karakter
bangsa, IPS merupakan ilmu yang menkaji interaksi manusia secara terintegrasi.
Peserta didik diharapkan memiliki daya kritis, sikap yang baik, dan mampu
menjadi seseorang yang berguna bagi lingkungannya. IPS berperan dalam
penyadaran akan realita bangsa dan Negara sekaligus memberi pencerahan akan
potensi bangsa.
Beberapa hal yang harus dikembangkan
melalui pendidikan IPS antara lain: spiritual kehidupan, etika kehidupan
sehari-hari, belajar dan berlaku mandiri, bertanggung jawab, intropeksi dan
refleksi diri, serta menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Gallery :
0 komentar:
Posting Komentar