Pages
PUSAT INFORMASI TENTANG MAHASISWA PENDIDIKAN IPS UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Minggu, 14 Desember 2014
Berakhir Sudah Dilema Tentang Kurikulum 2013
Berakhir sudah Dilema tentang Kurikulum 2013
dengan dikeluarkannya PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERLAKUAN KURIKULUM TAHUN 2006 DAN KURIKULUM 2013
Bisa dilihat disini : http://downloads.ziddu.com/download/24254684/kbud-pemberlakuan-K-06-1-hasil-Rapim-11-Des-2014-3.pdf.html
Sumber : facebook Jaringan Guru IPS SMP/MTs Indonesia
Diposting oleh
Pendidikan IPS Universitas Negeri Malang
di
19.10
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Berakhir sudah Dilema tentang Kurikulum 2013,
Mahasiswa pendidikan IPS UM malang,
Universitas Negeri Malang
Pengambilan Sertifikat Tes Kemampuan Berbahasa Inggris (TKBI) Mahasiswa UM Angkatan Tahun 2014
Pengambilan Sertifikat Tes Kemampuan Berbahasa Inggris (TKBI) Mahasiswa UM Angkatan Tahun 2014
PENGUMUMAN
Nomor: 18744/ UN32.16/TU/2014
tentang
PENGAMBILAN SERTIFIKAT TES KEMAMPUAN BERBAHASA INGGRIS (TKBI)
MAHASISWA UM ANGKATAN TAHUN 2014
Diberitahukan kepada para mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) angkatan tahun 2014 yang telah mengikuti Tes Kemampuan Berbahasa Inggris (TKBI) tanggal 20 September dan 21 September 2014 untuk mengambil sertifikat TKBI dengan jadwal pengaturan pengambilan sebagai berikut:
No.
|
TANGGAL
|
FAKULTAS
|
KETERANGAN
|
1.
|
5 - 6 Januari 2015
|
FPMIPA
|
Waktu pengambilan Sertifikat
Hari Senin - Kamis:
Jam 07.15 s.d. 15.45 WIB
Hari Jumat:
Jam 07.15 s.d. 14.30 WIB
|
2.
|
7 - 8 Januari 2015
|
FIP dan FPPsi
| |
3.
|
9 dan 12 Januari 2015
|
FS dan FIS
| |
4.
|
13 - 14 Januari 2015
|
FT dan FIK
| |
5.
|
15 - 16 Januari 2015
|
FE
|
Tempat pengambilan : Subag Sarana Akademik Gedung A3 Lantai 1
Syarat Pengambilan : Menunjukkan Kartu Mahasiswa (KTM)
Demikian atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.
Malang 10 Desember 2014
a.n. Wakil Rektor I
Kepala Biro AKPIK
ttd.
Drs. H. Amin Sidiq M.Pd
NIP 19601101 198709 1 001
Catatan:
Pengambilan dapat dilakukan secara kolektif dan
dikoordinir oleh ketua kelas offering dg membawa KTM
Sumber : um.ac.id
Diposting oleh
Pendidikan IPS Universitas Negeri Malang
di
18.59
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Mahasiswa pendidikan IPS UM malang,
Pengambilan Sertifikat Tes Kemampuan Berbahasa Inggris (TKBI) Mahasiswa UM Angkatan Tahun 2014
Selasa, 25 November 2014
Registrasi Mahasiswa Smt Genap 2014/2015
Registrasi Mahasiswa Smt Genap 2014/2015
Berdasarkan Pengumuman Kepala Biro AKPIK Nomor 5136/UN32.16/KM/2014 tanggal 12 November 2014 berikut ini kami sampaikan informasi Jadwal dan Persyaratan Pelaksanaan Registrasi Mahasiswa Semester Genap 2014/2015.
Sumber : http://www.um.ac.id/content/page/4/2014/11/registrasi-mahasiswa-smt-genap-2014-2015
Diposting oleh
Pendidikan IPS Universitas Negeri Malang
di
17.59
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Kamis, 16 Oktober 2014
Kisi-Kisi Olimpiade IPS
Bisa di download DISINI
NOTE : Mohon maaf kemarin terjadi kesalahan, sudah saya perbaiki... salam admin
NOTE : Mohon maaf kemarin terjadi kesalahan, sudah saya perbaiki... salam admin
Diposting oleh
Pendidikan IPS Universitas Negeri Malang
di
22.59
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Himpunan Mahasiswa Pendidikan IPS,
kisi-kisi olimpiade ips,
Pendidikan IPS Univesitas Negeri Malang
Minggu, 12 Oktober 2014
KEGIATAN PEKAN KREATIFITAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PENGUMUMAN UNTUK MAHASISWA JURUSAN PRODI PENDIDIKAN IPS UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Di mohon partisipasi teman-teman IPS dalam Kegiatan Pekan kreatifitas Ilmu Pengetahuan Sosial (PK-IPS) yang akan memperlombakan media pembelajaran IPS. kegiatan dilaksanakan pada tanggal 16 oktober 2014 pukul 15.00-selesai, di gedung Anggrek.
persyaratan :
1. orisinil buatan sendiri.
2. efektif dan efisien.
3. sederhana dan menarik.
4. kreatif dam relevan dengan tujuan pembelajaran.
5. komunikatif.
pengumpulan terakhir tanggal 15 oktober 2014 di ruang HMP IPS UM.
bagi mahasiswa non perwakilan kelas bisa mengikuti kegiatan tersebut dengan kontribusi 10 K.
terima kasih perhatian dan waktunya.
Di mohon partisipasi teman-teman IPS dalam Kegiatan Pekan kreatifitas Ilmu Pengetahuan Sosial (PK-IPS) yang akan memperlombakan media pembelajaran IPS. kegiatan dilaksanakan pada tanggal 16 oktober 2014 pukul 15.00-selesai, di gedung Anggrek.
persyaratan :
1. orisinil buatan sendiri.
2. efektif dan efisien.
3. sederhana dan menarik.
4. kreatif dam relevan dengan tujuan pembelajaran.
5. komunikatif.
pengumpulan terakhir tanggal 15 oktober 2014 di ruang HMP IPS UM.
bagi mahasiswa non perwakilan kelas bisa mengikuti kegiatan tersebut dengan kontribusi 10 K.
terima kasih perhatian dan waktunya.
cp :
085736908603 (Agus)
085733337224 (Unsiyatus)
085736908603 (Agus)
085733337224 (Unsiyatus)
Diposting oleh
Pendidikan IPS Universitas Negeri Malang
di
03.55
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
Himpunan Mahasiswa Pendidikan IPS,
LOMPA PEKAN KEGIATAN,
Mahasiswa pendidikan IPS UM malang,
pk-ips
Lokasi: Malang
Universitas Negeri Malang, Jawa Timur 65145, Indonesia
Selasa, 07 Oktober 2014
POSTER OLIMPIADE IPS SE-MALANG RAYA UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Diposting oleh
Pendidikan IPS Universitas Negeri Malang
di
03.29
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
FORMULIR PENDAFTARAN OLIMPIADE IPS SE-MALANG RAYA DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG,
Pendidikan IPS Univesitas Negeri Malang
Lokasi: Malang
Universitas Negeri Malang, Jawa Timur 65145, Indonesia
Kamis, 25 September 2014
MATERI KULIAH TAMU PERANAN PENDIDIKAN IPS DALAM MENANGGAPI PERUBAHAN BUDAYA Oleh Bapak Nasution, Ph.D. (Universitas Negeri Surabaya)
PERANAN PENDIDIKAN IPS DALAM
MENANGGAPI PERUBAHAN BUDAYA
Oleh: Nasution, Ph.D. (Universitas Negeri Surabaya)
Disampaikan dalam kuliah tamu pada prodi
Pendidikan IPS Universitas Negeri Malang,
tanggal 26 September 2014.
Didiklah
anakmu sesuai dengan zamannya (Umar bin Khotob)
I.
Pendahuluan
Tema
yang diberikan panitia kuliah umum sebenarnya adalah peranan pendidikan IPS
dalam mengendalikan Transisi Budaya, namun dalam makalah ini penulis lebih
senang menggunakan kata “menanggapi” dari pada kata “mengendalikan”, dan kata transisi menjadi perubahan .
Ada hal yang menarik terhadap penggunaan
kata itu. Kata mengendalikan dalam
kamus besar bahasa Indonesia (1990) adalah merupakan proses, cara, perbuatan,
atau pengekangan. Hal ini menunjukkan kesan sulitnya kita menerima perubahan
(protektif). Sebaliknya yang kedua yakni kata menanggapi mempunyai arti
menyambut. Makna menyambut berkonotasi menerima dan menyesuaikan. Kata itu juga
menunjukkan bahwa perubahan itu sebagai sebuah keniscayaan, mau tidak mau, suka
atau tidak suka, kita akan dihadapkan pada perubahan itu, dan tetap menjaga asa
bagaimana agar kita dapat tetap eksis
dalam era yang berubah itu (responsive). Sedangkan kata transisi mempunyai arti
peralihan dari keadaan (tempat, tindakan, dsb) kepada yang lain. Kata ini juga
mempunyai konotasi yang sama dengan perubahan, diganti dengan perubahan, namun
untuk mempermudah dalam konsep kata perubahan yang paling umum digunakan untuk
hal-hal yang berkenaan dengan konsep ilmu sosial.
Apabila ada sebuah temuan baru dalam
bidang Ilmu pengetahuan dan atau teknologi, maka dapat dikatakan bahwa telah
terjadi sebuah perubahan social dan perubahan social ini secara simultan
berpengaruh terhadap budaya masyarakat. Tanggapan masyarakat umumnya terhadap
perubahan itu adalah reaktif (menolak), protektif (melindungi atau
mengendalikan), dan responsive (menerima dan menyesuaikan).
Dalam masyarakat kita misalnya, apabila
dikenalkan atau bertemu terhadap hal yang baru, beberapa belahan masyarakat ada yang cepat-cepat bersikap reaktif, di belahan
yang lain protektif, dan sisi lain responsif. Umumnya terhadap perubahan itu, kita butuh
waktu yang lama untuk akhirnya dapat menerima atau menyesuaikan diri, atau kadang
kala untuk melakukan perubahan itu kita perlu paksaan. Dalam perjalanan sejarah
Indonesia, cara yang terakhir ini beberapa hal pernah terjadi di Indonesia.
Sebagai contoh pada masa kolonial Belanda, rakyat Indonesia lebih suka menanam
tanaman subsistensi (padi) dari pada menanam tanaman yang laku di pasar dunia
(tebu, kopi, karet, tembakau dsb.). Anjuran pemerintah kolonial pada saat itu
baru berjalan efektif ketika menerapkan kebijakan yang bersifat paksaan, yakni
mengeluarkan sebuah peraturan atau sebuah sistem yang dikenal dengan tanam
wajib atau yang dimaknai dengan tanam paksa. Dan ternyata hasilnya produk
tanaman ekspor menjadi sangat melimpah dan menjadikan Indonesia akhirnya
terintegrasi dengan pasar dunia.
Cara paksaan ini ternyata tidak efektif, karena
bukan berasal dari kemauan sendiri. Berangsur setelah merdeka, perlahan-lahan
Indonesia kini meninggalkan menanam tanaman ekspor, yang notabene pada masa
kolonial mendatangkan banyak keuntungan. Bahkan seiring dengan kebijakan swa
sembada pangan pemerintah sekarang, maka praktis semakin lunglailah produk
tanaman ekspor dan akhirnya kita kembali lagi beralih ke tanaman subsistensi
(padi).
Penemuan baru lain di bidang IPTEK dapat
dicontohkan banyak sekali, mulai dari perkembangan desain pakaian, penerangan, transportasi,
dan yang sekarang lagi menjadi pembicaraan hangat pro dan kontra adalah perkembangan baru dalam
dunia telekomunikasi dan informasi yakni dunia internet, yang telah banyak
merubah budaya masyarakat.
Pertanyaannya adalah bagaimanakah peranan
pendidikan IPS dalam merespon perubahan budaya tersebut?
II.
Perubahan Budaya Masyarakat:
dari Dunia Nyata ke dunia Maya
Dunia berubah dengan sangat cepat.
Anak-anak sekarang akan menjadi penduduk di era dimana perkembangan pesat ilmu pengetahuan
telah membedakan mereka dengan pengalaman hidup umat manusia era sebelumnya. Sebagai
contoh di zaman saya tahun 1970an, selalu suka bermain di luar rumah, bertemu
dengan banyak teman, bersenda gurau, bermain kelereng, kemiri, karet gelang,
obak sodor, dsb. bahkan terkadang sampai malam. Keadaan ini sudah mulai
berubah, kini anak-anak terutama yang tinggal di perkotaan, meskipun mereka
tidak bertemu, mereka masih tetap bisa menjalin hubungan melalui media chating,
sms, bbm, dsb. Kadangkala pula mereka
bisa bermain obak sendiri, yakni dengan mesin game dari hp atau komputer
mereka.
Dalam hal kontrol orang tua, kegiatan anak
seperti tahun 1970-an itu lebih mudah karena mereka akan menanyakan bila anak
mereka tidak ada di rumah, dan segera dapat menyuruh mereka untuk pulang
apabila dirasa perlu. Tetapi keadaan itu sekarang telah berubah. Anak-anak mungkin
berada di rumah, tetapi apa yang mereka kerjakan lebih sulit dipantau dari pada
era sebelumnya. Kelihatannya mereka rajin menghadap komputer, tapi apakah benar
dia berkegiatan positif seperti yang dipikirkan kebanyakan para orang tua.
Perkembangan media sosial melalui internet
telah membawa perubahan budaya di dalam masyarakat. Jaringan internet ini sebenarnya
mulai dikenal di Indonesia mulai tahun 1994. Pada waktu itu pengguna mereka
masih dalam skope lingkungan pendidikan. Jacky (2012) mensinyalir bahwa
berkembang pesatnya penggunaan Internet di Indonesia adalah mulai tahun 1995.
Pada era ini dapat disebut sebagai era web, dimana sarana internet tidak hanya digunakan
sebagai sarana komunikasi melainkan sudah digunakan dalam segala hal, baik
bidang sosial, politik, ekonomi, dsb. Penggunaan internet berkembang pesat
sejak adanya pembukaan kebijakan membangun hotspot di tempat-tempat umum, dan
perkembangan teknologi nirkabel. Sekarang tidak hanya perguruan tinggi di
Indonesia menyediakan akses internet gratis untuk semua civitas akademikanya,
melainkan juga di SMA, kafe-kafe, plaza-plaza, perpustakaan dsb, menyediakan fasilitas gratis. Dengan demikian semakin banyak masyarakat
yang dapat mengakses internet secara gratis di banyak tempat.
Dalam bidang sosial, munculnya internet
dengan situs facebook, youtube, dsb., telah turut meramaikan dunia web, dan
telah membawa hubungan sosial semakin meluas dan mudah. Dalam bidang ekonomi,
sekarang belanja tidak harus pergi ke Mall, Supermarket dsb., melainkan sudah
dapat dikases melalui internet. Toko-toko online sudah banyak bermunculan
seperti tokobagus.com, berniaga.com, lazada.com, dsb., dan tingkat kepercayaan
publik pun terhadap layanan internet juga tinggi.
Dalam bidang politik dari banyak studi
menunjukkan bahwa kekuatan internet dapat mempercepat jatuhnya rejim otoriter
dalam hal ini Orde Baru. Rejim orde baru dapat dikata sukses dalam membreidel segala
macam ekspresi masyarakat yang dapat menggoyang kedudukannya, antara lain media
cetak dan televisi, namun ternyata tidak mampu menyensor internet. Mungkin
pemerintah dapat membuat peraturan yang dapat mengontrol negara seperti UU anti
subversif, namun mereka sangat sulit mengendalikan informasi dari internet. Hal
ini dikarenakan internet mempunyai alat pengaman yang disebut Pretty Good
Privacy untuk meghindar dari sensor yang dilakukan oleh negara (Jacky, 2012).
Penggunaan internet di satu sisi berdampak
sangat positif bagi para pengguna terutama berkaitan dengan hal-hal yang
bersifat membangun masyarakat ke arah yang lebih baik. Namun, di sisi lain
internet juga memuat hal-hal negatif, antara lain seperti pornografi, dan yang
sekarang lagi ngetrend adalah prostitusi online.
Mengenai prostitusi online misalnya, sudah
bukan menjadi hal baru. Di Indonesia praktek prostitusi online ini beroperasi
baik dalam skala kecil maupun besar. Prostitusi dengan skala kecil melibatkan
kurang dari 10 pekerja seks komersial (PSK), dan prostitusi besar melibatkan
puluhan PSK lintas daerah atau bahkan lintas negara. Dalam studi Jacky (2013),
mencatat bahwa PSK online ini tidak hanya mempekerjakan perempuan dewasa, namun
juga mempekerjakan anak-anak dibawah umur (15-18 tahun). Mereka umumnya adalah
dari kalangan pelajar SMP dan SMA.
Berbeda dengan prostitusi konvensional
yang dengan mudah dapat dihapus oleh pemerintah, sebagaimana baru-baru ini yang
terjadi dalam kasus Lokalisasi prostitusi Dolly di Surabaya, prostitusi online
ini sangat sulit diberantas. Sebagai sebuah usaha sebenarnya pemerintah telah
mengeluarkan aturan hukum mengenai hal ini, yakni Undang-undang no. 11 tahun
2008, khususnya pasal 27 ayat 1, dimana disebutkan bahwa setiap orang dengan
sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau
membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang
memiliki muatan yang melanggar kesusilaan, pelaku diancam dengan hukuman enam
tahun penjara. Pada pasal 88 UU no. 23 tahun 2002 mengenai tindak perlindungan
anak dengan hukuman 10 tahun penjara. Mengenai mucikari diatur dalam pasal 506
KUHP dengan ancaman satu tahun penjara. UU itu ibarat macan di atas kertas,
tidak mampu membendung arus prostitusi online secara signifikan.
Beberapa kesulitan dalam menghapus prostitusi
online ini adalah dikarenakan mereka mengembangkan bahasa yang hanya dipahami
oleh komunitas tersebut. Apabila ada sebuah thread prostitusi online diblokir
sesama members tetap saling dapat berhubungan, karena mereka terhubung dengan
situs prostitusi dan forum-forum lain yang berhubungan dengan seks.
Sehubungan dengan berbagai dampak
penggunaan internet sebagaimana disebutkan di atas, menuntut adanya reorientasi
pendidikan IPS di sekolah.
III.
Permasalahan Dunia Maya dan
Arah Pendidikan IPS
Pendidikan IPS antara lain bertujuan membantu
anak-anak muda dalam mengembangkan kemampuannya untuk tanggap terhadap
permasalahan kewarganegaraan dan dapat membuat keputusan-keputusan yang
beralasan demi kebaikan umum, sebagai warga negara yang secara kultural
berbeda, di dalam masyarakat demokratis di dunia yang saling ketergantungan
(NCSS, 1994). Dalam menyikapi akan permasalahan peralihan atau perubahan budaya
itu Hasan (1996) pernah menyarankan perlunya pembaharuan dalam menentukan
kiblat pemikiran pendidikan di Indonesia, yakni dari yang selama ini lebih
didominasi pemikiran perenialisme ke arah essensialisme atau bahkan rekonstruksi
sosial.
Pemikiran filsafat perenialisme adalah merupakan
sebuah aliran pemikiran yang lahir sebagai reaksi dari pendidikan progresif.
Aliran pemikiran ini menolak pandangan progresif yang menitik beratkan pada
perubahan dan sesuatu yang baru. Ia memandang bahwa dunia sedang dalam keadaan
kacau, tidak pasti, dan tidak teratur, terutama dalam kehidupan moral dan
intelektual, serta socio kultural. Oleh sebab itu perlu adanya usaha untuk
mengamankan ketidakberesan tersebut. Kegiatan yang ditempuh oleh para
perenialis adalah melihat pemikiran ke belakang, yakni dengan berkiblat pada
tata nilai yang telah menjadi pandangan hidup yang diyakini (Uyoh, 2008).
Berdasarkan pemikiran ini pendidikan merupakan sebuah cultural heritage transmission, yakni diarahkan pada pewarisan nilai
dari generasi terdahulu kepada generasi berikutnya melalui transmisi
pengetahuan dan nilai kepada anak. Kaum perenialis beranggapan nilai-nilai itu
bersifat tetap dan pendidikan hendaknya untuk mencapai standar nilai-nilai yang
telah lama berlaku dan diyakini kebenarannya itu. Pemikiran ini menjadikan
pendidikan menjadi ideologis, dimana anak diajak untuk memiliki pengetahuan,
nilai, dan ketrampilan sebagaimana yang diinginkan oleh negara.
Pandangan Esensialis adalah satu pemikiran
pendidikan konservatif mirip dengan pemikiran pendidikan perenialis. Aliran ini
berpendapat bahwa kultur kita telah memiliki suatu inti pengetahuan umum yang
harus diberikan di sekolah-sekolah kepada para siswa dengan cara yang
sistematik dan berdisiplin. Letak perbedaannya dengan perenialisme adalah
perenialisme menekankan kepada kebenaran eksternal, sedangkan esensialisme
menekankan kepada pentingnya anggota masyarakat menguasai ilmu pengetahuan (Uyoh,
2008). Aliran pemikiran ini berpendirian bahwa tujuan mendidik akan tercapai
secara alami apabila intelektualisme keilmuan dikembangkan dengan baik.
Berdasarkan pemikiran ini para pendidik aliran ini berpendirian bahwa anak-anak
harus diajarkan disiplin, kerja keras, dan mempunyai rasa hormat. Dari pemikiran itu dapat dikatakan bahwa
aliran ini menjadikan tugas guru sebagai transferer
of knowledge.
Pandangan filsafat berikutnya adalah Rekonstruksi
Sosial. Pemikiran rekonstruksi sosial ini merupakan kelanjutan dari pemikiran
filsafat progresif, yang menempatkan pengalaman siswa sebagai inti. Apabila
kaum progresif berhenti hanya pada pemikiran dan pelibatan diri dengan
masalah-masalah sosial yang ada pada saat ini, kaum rekonstruksionis
melanjutkannya dengan membangun masyarakat baru. Pemikiran rekonstruksi sosial
menepatkan sekolah sebagai agen dari perubahan sosial. Salah seorang tokoh
rekonstruksi sosial George S. Counts mengatakan bahwa sekolah harus berperan
menjadi agen pembaharuan masyarakat masyarakat secara keseluruhan (Uyoh, 2008).
Tujuan pendidikan adalah yang dikembangkan oleh aliran ini adalah mengembangkan
ketrampilan anak untuk dapat memecahkan berbagai masalah sosial, ekonomi,
politk, budaya dsb., yang dihadapi masyarakat. Tugas sekolah adalah
mengembangkan rekonstruksi sosial ke arah masyarakat baru sesuai dengan keadaan
baru yang melingkungi masyarakat sesuai dengan zamannya.
Dalam menanggapi perubahan budaya yang ada
di dalam masyarakat, pemikiran filsafat pendidikan di atas dapat dijadikan
dasar dalam mengembangkan pendidikan IPS dalam rangka menanggapi perubahan
budaya terjadi saat ini sebagaimana yang telah diuraikan di atas. Tentu saja
tidak ada satu pilihan pemikiran yang benar-benar paling benar dalam mengatasi
berbagai permasalahan sosial yang ada. Namun di dalam pemikiran ini saya lebih
condong mendukung pemikiran rekonstruksi
sosial dalam masalah menaggapi perubahan budaya yang melanda masyarakat kita
dewasa ini.
IV.
Penutup
Kita
masih ingat bagaimanakah ketika awal dikenalkan dengan alat memasak nasi,
yakni rice cooker. Berbagai ragam bentuk reaksi masyarakat sangat beragam. Ada
yang mengatakan bahwa masakan nasi dalam rice cooker tidak seenak menggunakan kayu,
dandang, dsb. Begitu pula ketika
dikenalkan mesin cuci, banyak pula yang mengatakan masih bersih cuci pakai
tangan dsb., yang intinya mereka masih protektif, meskipun secara perlahan seiring dengan perkembangan ekonomi keluarga, akhirnya
menerima dan menikmati juga
kebudayan baru itu. Dari contoh ini kita akhirnya berpikir, bila apabila
kita selalu reaktif terhadap hal yang baru, lalu mungkinkah kita dapat
memelopori penemuan baru itu. Hal ini salah satunya perlunya kita merubah mindset kita terhadap pendidikan persekolahan, dan itu sekaligus bagaimana kita menempatkan dan
mengembangkan pendidikan IPS dalam menghadapi perubahan zaman itu.
Masyarakat kita sekarang dihadapkan pada
perubahan baru khususnya yang terjadi dalam budaya internet, di dalamnya ada aspek
positif dan aspek negatif. Kita mungkin dapat melarangnya, tetapi kita tidak
dapat menjamin anak melakukan sebagaimana larangan kita. Tidak ada kata lain
kecuali bahwa pengembangan pendidikan IPS harus mendewasakan anak. Mereka
hendaknya diajak untuk berpikir tentang permasalahan itu dan bagaimana mereka
memecahkannya.
Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Jacky, M. 2012. Blogger dan Demokrasi Deliberatif
di Blogosphere Indonesia. Disertasi Program
Pendidikan Doktor Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Unair. Tidak Diterbitkan.
__________, 2013. Pelacakan dan Pencegahan
Prostitusi Online di Kalangan Anak SMP dan SMA.
Surabaya: Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Tidak Diterbitkan.
S. Hamid Hasan, 1996. Perkembangan Kebijakan
Pendidikan Dalam Kurun Waktu 50 Tahun Terakhir.
Makalah Konvensi
Nasional Pendidikan Indonesia III. Ujung Pandang.
NCSS, 1994. Expectations
of Excellence, Curriculum Standards For Social Studies. Washington DC.
Diposting oleh
Pendidikan IPS Universitas Negeri Malang
di
21.23
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
MATERI KULIAH TAMU,
Pendidikan IPS Univesitas Negeri Malang,
PERANAN PENDIDIKAN IPS DALAM MENANGGAPI PERUBAHAN BUDAYA
Lokasi: Malang
Universitas Negeri Malang, Jawa Timur 65145, Indonesia
Senin, 22 September 2014
KULIAH TAMU MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN IPS UNIVERSITAS NEGERI MALANG
BAGI SELURUH MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG DI WAJIBKAN MENGIKUTI KULIAH TAMU PADA HARI JUMAT TANGGAL 26 SEPTEMBER 2014 PADA PUKUL 13.00 WIB DI GEDUNG A3 LANTAI 2 UM MALANG.
Diposting oleh
Pendidikan IPS Universitas Negeri Malang
di
03.11
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
kuliah tamu,
peran pendidikan ilmu pengetahuan sosial dalam mengendalikan transisi budaya,
Universitas Negeri Malang
Lokasi: Malang
Universitas Negeri Malang, Jawa Timur 65145, Indonesia
Selasa, 16 September 2014
FORMULIR PENDAFTARAN OLIMPIADE IPS SE-MALANG RAYA DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FORMULIR BISA DOWNLOAD DISINI
POSTER DISINI
POSTER DISINI
Petunjuk Pelaksanaan
Olimpiade IPS Se-Malang Raya 2014
“Peran Pendidikan IPS Mewujudkan Peradaban Indonesia yang Unggul“
I. KETENTUAN UMUM
1. Peserta lomba adalah tim perwakilan SMP/MTs Se-Malang Raya.
2. Setiap 1 tim terdiri atas 3 siswa/siswi.
3. Setiap sekolah diperbolehkan mendaftar lebih dari 1 tim.
4. Setiap tim hanya diperbolehkan didampingi oleh 1(satu) guru pendamping.
5. Peserta dan guru pendamping wajib menggunakan tanda pengenal (id card) yang telah disiapkan oleh panitia selama Olimpiade IPS Se-Malang Raya 2014 berlangsung.
6. Tanda pengenal (id card) diberikan pada saat registrasi atau daftar ulang.
7. Keputusan dewan juri tidak dapat di ganggu gugat.
II. PENDAFTARAN
1. Pendaftaran dibuka pada tanggal 10 September sampai 10 Oktober 2014
2. Setiap tim wajib mendaftarkan diri terlebih dahulu dan membayar biaya administrasi sebesar Rp 100.000,00 /tim
3. Pembayaran biaya administrasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
a. Transfer via Bank
BRI :637201006680532 Mandiri : 9000009824518
a.n. Iin Mai Syaroh a.n Iin Mai Syaroh
konfirmasi pendaftaran
Umul Maulifah 085733848688
Iin Mai Syaroh (CP) 085647509610
Langsung ke Kesekretariatan Olimpiade IPS Se-Malang Raya 2014, Jalan Semarang 5, Malang 65145 Gedung Kenanga Lantai 2.
Pembayaran langsung dilayani mulai tanggal 10 September – 10 Oktober 2014 (pada hari aktif), Senin – Kamis pada pukul 09.00 – 15.00 WIB dan Jum’at pada pukul 09.00 – 11.00 dilanjutkan 13.00 – 15.00.
2. Formulir pendaftaran dapat digandakan sendiri dari dari formulir yang terlampir di surat undangan, atau download di http://pendidikan-ips-um-malang.blogspot.com/
III. REGISTRASI
Registrasi dilakukan pada 01 November 2014pukul 07.00 – 07.30 WIB
kelengkapan registrasi:
1. Formulir pendaftaran
2. Tanda bukti pembayaran
3. Surat tugas dari sekolahan disertai fotocopy identitas diri (Kartu Pelajar untuk peserta dan KTP untuk guru pembimbing)
IV. PELAKSANAAN
1. Peserta wajib hadir sebelum registrasi di mulai
2. Olimpiade IPS se-Malang Raya 2014 dibagi dalam 2 (dua) babak:
a. Babak Penyisihan
Dilaksanakan pada hari Sabtu, 01 November 2014 pukul 08.30. Soal berupa pilihan ganda, berjumlah 100 butir dan dikerjakan secara kelompok dalam waktu 120 menit bertempat di aula Gedung Kenanga.
Dilaksanakan pada hari Sabtu, 01 November 2014 pukul 08.30. Soal berupa pilihan ganda, berjumlah 100 butir dan dikerjakan secara kelompok dalam waktu 120 menit bertempat di aula Gedung Kenanga.
b. Babak Final
Dilaksanakan pada hari Sabtu, 01 November 2014 pukul 13.30
Soal berupa pertanyaan lisan berupa cerdas cermat, bertempat di Aula Gedung Kenanga.
*dari babak penyisihan diambil 5 terbaik untuk masuk ke babak final.
Dilaksanakan pada hari Sabtu, 01 November 2014 pukul 13.30
Soal berupa pertanyaan lisan berupa cerdas cermat, bertempat di Aula Gedung Kenanga.
*dari babak penyisihan diambil 5 terbaik untuk masuk ke babak final.
V. PENJURIAN DAN PENGHARGAAN
1. Dewan Juri dan Penilaian
a. Dewan juri adalah Dosen Pendidikan IPS Universitas Negeri Malang
b. Kriteria Penilaian
Babak Penyisihan : Ketepatan jawaban
Babak Final : Ketepatan jawaban dan kecepatan dalam menjawab
c. Susunan acara
Sabtu, 01 November 2014
No
|
Waktu
|
Acara
|
1
|
07.00 – 07.30
|
Daftar Ulang Peserta
|
2
|
07.30 – 08.00
|
Pembukaan
|
3
|
08.00 – 08.30
|
Persiapan Babak Penyisihan
|
4
|
08.30 – 10.30
|
Pelaksanaan Babak Penyisihan
|
5
|
10.30 – 13.30
|
ISHOMA
|
6
|
13.30 – 15.30
|
Babak Final
|
7
|
15.30 – 16.30
|
Pengumuman Pemenang dan Penutupan
|
2. Pengumuman Pemenang
Pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah dilaksanakan pada penutupan acara.
VI. Lain-lain
Hal-hal yang belum tercantum akan di atur kemudian hari.
Diposting oleh
Pendidikan IPS Universitas Negeri Malang
di
03.57
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
FORMULIR PENDAFTARAN OLIMPIADE IPS SE-MALANG RAYA DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG,
Pendidikan IPS Univesitas Negeri Malang
Senin, 15 September 2014
KULIAH TAMU "Urgensi Pendidikan Karakter bagi Mahasiswa Pendidikan IPS dalam Rangka Menyongsong AFTA 2015"
Urgensi Pendidikan Karakter bagi Mahasiswa
Pendidikan IPS dalam Rangka Menyongsong AFTA 2015
Tempat : Aula gedung A3 lantai 2
Hari/tanggal : 18 Agustus 2014
Waktu : 8.10-11.00
Pemateri : Prof. Zamroni Ph.D
Moderator : Dr. GM Sukamto M.Pd, M.Si
Susunan Acara : Pembukaan
Sambutan
dari Dekan FIS
Penyampaian
materi
Tanya
Jawab
Penutupan
Hasil Kuliah Tamu :
1. Sambutan
Pembentukan karakter yang baik
Peperangan
sekarang bukan lagi menggunakan fisik
Mencintai produk dalam negeri, dimana pemilik
saham terbesarnya juga orang Indonesia
2. Pembahasan :
Penggolongan
Negara-negara di dunia dikategorikan menjadi 4 kategori, yaitu: Developed
Countries, Developing Countries, Under Developed Countries, Least Develped
Countries. Developed Countries merupakan Negara maju dan berkembang, dimana masyarakatnya
mayoritas sejahtera dan bekerja di bidang jasa. Developing countries adalah
Negara berkembang yang sedang berupaya melakukan pembangunan. Under developed
countries merupakan Negara belum maju, masih banyak berorientasi pada sector pertanian,
dan pembangunannya masih cenderung lambat. Sedangkan Least developed countries
merupakan kategori negara-negara miskin dengan pembangunan yang masih sangat kurang.
Namun
saat ini terdapat kategori baru, yaitu The Failed nation (Negara gagal).The
failed nation merupakan kategori Negara yang dianggap tidak bisa maju
(gagal).Pembangunannya sangat lambat dan terkadang berhenti, malah sesekali mengalami
kemunduran. Kegagalan yang dialami biasanya karena adanya revolusi yang
mendadak, misalkan karena bencana alam atau kebijakan pemerintah yang
tiba-tiba.
Pembangunan
di Indonesia dinilai cukup lambat. Hal tersebut dapat diketahui dari proses
pembangunan yang berlangsung di Indonesia sejak masa kemerdekaan, dibandingkan
proses pembangunan di Negara lain. Padatahun 60’an Indonesia banyak melakukan pembangunan,
bahkan Indonesia juga pernah menjadi tuan rumahSeaGames 4. Saat orde baru juga,
Indonesia telah mampu swasembada beras.Padahal saat itu Negara-negara seperti
Malaysia, Singapura, Korea Selatan masih belum memulai apa-apa.
Namun saat ini pembangunan di Indonesia
kalah jauh dengan Korea Selatan, Singapura, Malaysia dan Negara-negara maju
lain. Padahal di Indonesia pembangunan sudah dilakukan sejak lama, namun masih belum
Nampak. Pembangunan yang lambat tersebut disinyalir karena karakter dan moral
bangsa yang rusak. Hal tersebut terlihat dari maraknya korupsi dan nepotisme. Masyarakat
tidak lagi beretika dan tidak mencerminkan kepribadian bangsa.
Saatini Indonesia sedang menyiapkan diri
dalam menghadapi AFTA (Asian Free Trade Area). Dalam AFTA arus modal dan produksiakan
bebas masuk antar Negara, sehingga pasarakan menjadi luas dan muncul persaingan
bebas antar Negara yang tergabung dalam AFTA. Persaingan bebas yang tercipta tidak
hanya dalam hal perdagangan namun juga persaingan kesempatan kerja. Tenaga kerja
dari suatu Negara dapat bebas keluar masuk dan melamar kerja di Negara lain.
Dengan adanya AFTA di masa mendatang,
Indonesia sebenarnya sangat berpotensi dan memiliki banyak peluang untuk
berkiprah dan semakin mengembangkan diri. Indonesia memiliki kekayaan alam yang
melimpah dan jumlah penduduk yang juga banyak. Hal tersebut dapat berpotensi
besar untuk menguasai pasar. Namun nyatanya Indonesia masih belum mampu
bergerak bebas. Jumlah tenaga kerja
Indonesia yang terampil masih sangat sedikit. Selain itu moral dan
karakter bangsa Indonesia juga semakin menurun.
Kepercayaan social dan kejujuran adalah
kunci kemajuan suatu Negara. Saat suatu Negara memiliki masyarakat yang jujur
serta kepercayaan social yang tinggi, maka di Negara tersebut akan jarang ada
kasus korupsi, sehingga pembangunan dapat berjalan lancar. Jujur tidak hanya
terwujud dari perkataan yang sebenarnya, namun juga terwujud dalam sikap
amanah/dapat dipercaya dan menepati janji.
Perdagangan bebas memiliki beberapa
karakteristik. Karakteristik tersebut antara lain persaingan global, kerjasama
globak, informasi global, karier dan pekerjaan global, serta sector ekonomi yang
bergerak di bidang pelayanan jasa.
Untuk dapat bersaing dalam pasar bebas,
dibutuhkan etika, kolaborasi/kerja sama, komunikasi yang baik, tanggung jawab
social, dan sikap kritis. Selain itu di jaman teknologi seperti ini penguasaan
IT juga sangat diperlukan, mengingat setiap hal banyak didukung teknologi
mutakhir. Selain itu seseorang juga dituntut untuk selalu berinovasi. Tanggung
jawab keuangan pribadi merupakan hal yang juga perlu selain kesehatan dan
kebugaran yang seringkali diabaikan.
Karakter bangsa merupakan hal yang
penting dalam memberikan arah bagi seseorang dalam bertindak.karakter bangsa
mencerminkan identitas dan kepribadian suatu bangsa Negara. Karakter menjadi
pedoman dalam mencapai tujuan. Seseorang
yang memiliki karakter yang baik dapat dilihat dari sikapnya saat seseorang
tersebut dalam posisi sendiri atau tidak ada orang lain yang tau. Misalkan saat
tiba-tiba ia menemukan uang, apa yang dilakukan setelah itu mencerminkan
karakternya. Tanpa moral karakter, penampilan karakter akan nyeleneh. Tanpa
moral penampilan, karakter moral akan tidak efektif, karena tidak ada tindakan.
Dalam kaitan IPS dengan karakter
bangsa, IPS merupakan ilmu yang menkaji interaksi manusia secara terintegrasi.
Peserta didik diharapkan memiliki daya kritis, sikap yang baik, dan mampu
menjadi seseorang yang berguna bagi lingkungannya. IPS berperan dalam
penyadaran akan realita bangsa dan Negara sekaligus memberi pencerahan akan
potensi bangsa.
Beberapa hal yang harus dikembangkan
melalui pendidikan IPS antara lain: spiritual kehidupan, etika kehidupan
sehari-hari, belajar dan berlaku mandiri, bertanggung jawab, intropeksi dan
refleksi diri, serta menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Gallery :
Diposting oleh
Pendidikan IPS Universitas Negeri Malang
di
03.10
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
kuliah tamu,
Pendidikan IPS,
Universitas Negeri Malang,
Urgensi Pendidikan Karakter bagi Mahasiswa Pendidikan IPS dalam Rangka Menyongsong AFTA 2015
Lokasi: Malang
Universitas Negeri Malang, Jawa Timur 65145, Indonesia
Labels
- 18 agustus 2014
- 2014
- Angkatan Tahun 2014
- Berakhir sudah Dilema tentang Kurikulum 2013
- Dasar Hukum
- Dosen dan Pegawai Fakultas Ilmu Sosial
- FAKULTAS ILMU SOSIAL
- FIS
- FORMULIR PENDAFTARAN OLIMPIADE IPS SE-MALANG RAYA DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG
- HIMPIPSI
- Himpunan Mahasiswa Pendidikan IPS
- Info Peserta Sertifikasi Guru
- JADWAL KEGIATAN PROGRAM KERJA HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (HMP IPS)
- Jadwal Kuliah dan regrestasi Mahasiswa Semester gasal 2014/2015
- Kegiatan Pengenalan Kehidupan Perguruan Tinggi (PKPT)
- kisi-kisi olimpiade ips
- kuliah tamu
- Lokakarya Akreditasi Program Studi
- LOMPA PEKAN KEGIATAN
- Mahasiswa Baru UM
- Mahasiswa pendidikan IPS UM malang
- Malang
- materi
- MATERI KULIAH TAMU
- MUSYAWARAH MAHASISWA
- ORMAWA
- PENDAFTARAN BEASISWA PT. BCA FINANCE TAHUN 2014
- Pendidikan IPS
- Pendidikan IPS Univesitas Negeri Malang
- Pengambilan Sertifikat PKPT Tahun 2014
- Pengambilan Sertifikat Tes Kemampuan Berbahasa Inggris (TKBI) Mahasiswa UM Angkatan Tahun 2014
- pengumuman
- Pengumuman dan Informasi Registrasi Administrasi Calon Mahasiswa Baru UM Jalur SNMPTN Tahun Akademik 2014/2015
- Pengumuman Hasil Seleksi Mandiri Jalur Prestasi Tahun 2014
- PENGUMUMAN PENDAFTARAN BEASISWA UNGGULAN SUPERSEMAR (BUS) TAHUN 2014
- PENGUMUMAN PENDAFTARAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA TAHUN 2014
- penipuan
- peran pendidikan ilmu pengetahuan sosial dalam mengendalikan transisi budaya
- PERAN PENTING KEPEMIMPINAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN
- PERANAN PENDIDIKAN IPS DALAM MENANGGAPI PERUBAHAN BUDAYA
- PERIODE 2014
- Persyaratan PLPG
- pk-ips
- PROGRAM KERJA HMP IPS
- PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
- rakernas
- Registrasi Mahasiswa Smt Genap 2014/2015
- Sejarah Pendidikan IPS Universitas Negeri Malang
- Seminar Pendidikan
- Sistem perkuliahan
- struktur pengurus
- SUSUNAN PROPOSAL DAN LPJ
- Tahun 2014
- UKM
- Universitas Negeri Malang
- Urgensi Pendidikan Karakter bagi Mahasiswa Pendidikan IPS dalam Rangka Menyongsong AFTA 2015
- Visi Misi Pendidikan IPS Universitas Negeri Malang
Text Widget
Pendidikan IPS UM Malang. Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
-
DRAFT SIDANG PLENO MUSYAWARAH MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ...
-
Dosen dan Pegawai DOSEN DAN PEGAWAI FIS JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN NO NAMA NIP 1 Prof. Dr. SUKOWIYONO, S.H, M.Hum 195405011979...
-
JADWAL KEGIATAN PROGRAM KERJA HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (HMP IPS) FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS...
-
Info Peserta Sertifikasi Guru 2014 dan Persyaratan PLPG Info Peserta Sertifikasi Guru 2014 dan Persyaratan PLPG - Sebagaimana kita k...
-
HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN IPS UNIVERSITAS NEGERI MALANG MEMPERSEMBAHKAN SEMINAR PENDIDIKAN 25 April 2014 1. ...
-
DAFTAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (PIPS) YANG MENJADI ANGGOTA ORGANISASI MAHASISWA (ORMAWA) FAKUL...
-
Sistem Perkuliahan Kegiatan studi mahasiswa dapat dilakukan dalam bentuk kuliah teori praktikum atau kerja lapangan atau gabungan di an...
-
PERAN PENTING KEPEMIMPINAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN Oleh: Dr. GM. Sukamto Dn. MPd.MSi (Kepala Laboratorium Prodi Pendidikan IPS) ...
-
Urgensi Pendidikan Karakter bagi Mahasiswa Pendidikan IPS dalam Rangka Menyongsong AFTA 2015 Tempat ...